Selain enak dan lezat dimakan, brokoli
sejak lama sudah dikenal sebagai sayuran yang
berkhasiat. Bahkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa brokoli mengandung
sebuah senyawa bernama sulforaphane, yang diyakini berkhasiat untuk
melawan kanker.
Apakah hanya itu saja manfaat brokoli? Tentu tidak!
Tanaman brokoli konon berasal dari daerah Mediterania. Asal tahu
saja, sejak zaman Yunani kuno, tanaman ini sudah dibudidayakan. Brokoli
masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970-an. Saat ini, dengan mudah kita
bisa membeli brokoli bahkan di pasar tradisional sekali pun.
Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau.
Kepala bunga tersebut tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang
tebal. Sebagian besar dikelilingi dedaunan. Bentuk brokoli sendiri mirip
dengan kembang kol, namun berbeda warna — brokoli hijau dan kembang kol
putih.
Sebagai makanan, brokoli biasanya direbus atau dikukus. Dapat pula
dimakan mentah jika mau. Di dalamnya banyak terkandung vitamin C dan
serat makanan. Ia juga mengandung senyawa glukorafanin yang merupakan
bentuk alami senyawa antikanker sulforafana (sulforaphane). Namun tidak
hanya kanker yang bisa diberantas oleh brokoli. Berdasar hasil
penelitian, kandungan yang terdapat dalam sayuran berbentuk pohon
beringin kecil ini berpotensi mengobati sejenis penyakit kulit. Selain
itu, brokoli mengandung senyawaan isotiosianat yang, sebagaimana
sulforafana, ditengarai memiliki aktivitas antikanker.
Selengkapnya, berikut ini kandungan senyawa yang terdapat pada
brokoli: air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, zat besi,
vitamin (A, C, E, tiamin, riboflavin, nikotinamide), kalsium,
betakaroten, dan glutation. Selain itu, brokoli mengandung sulforafan
dan iberin yang merangsang pembentukan glutation.
Walau sudah cukup lama diyakini dapat membantu jantung tetap sehat,
namun khasiat brokoli yang lain secara medis baru belakangan ini
diketahui. Beberapa manfaat sayuran brokoli bagi kesehatan tubuh
di antaranya:
- Mencegah gangguan pernafasan
- Meningkatkan daya kerja otak
- Mengatur tingkat gula darah
- Menetralkan zat penyebab kanker
- Melindungi sistem kekebalan tubuh
- Meningkatkan kecantikan kulit
- Brokoli tergolong ke dalam keluarga kubis kubisan dan termasuk sayuran
tidak tahan terhadap udara panas. Akibatnya brokoli cocok ditanam di
dataran tinggi dengan suhu rendah, yaitu di atas 700 m dpl. Sayuran ini
juga tidak tahan terhadap hujan yang terus-menerus. Jika hal ini
terjadi, tanaman brokoli menjadi kekuning-kuningan dan jika membusuk
warnanya berbintik-bintik hitam. Daun dan sifat pertumbuhan brokoli
mirip dengan bunga kubis. Bedanya bungan brikoli berwarna hijau dan
pertumbuhanya lebih lama dari bunga kubis. Brokoli tersusun dari
bunga-bunga kecil yang berwarna hijau, tetapi tidka sekelompok bunga
kubis. Demikian pula dengan tangkai bungannya yang lebih panjang.
Dibandingkan dengan kubis bunga, setelah direbus tekstur brokoli akan
terasa lebih lunak.
Panen bunga brokoli dilakukan setelah umurnya mencapai 60-90 hari sejak ditanam, sebelum bungannya mekar dan sewaktu kropnya masih berwarna hijau. Jika bunganya terlalu mekar, tangkai bungannya akan memanjang dan keluarlah kuntum-kuntum bunga berwarna kuning. Untuk dikonsumsi perlu dimasak selama beberapa menit saja. Pemasakan yang terlalu lama akan mengurangi khasiat brokoli.
Brokoli dapat diperbanyak dengan biji.
Sifat dan Khasiat
Bunga brokoli akan mempercepat proses penyembuhan setelah sakit berat.
Kandungan Kimia
Brokoli mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kaslsium, zat besi, Vitamin A, C, E, tiamin, riboflavin, nikotinamide, kalsium, beta karoten dan glutation, Selain itu brokoli mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforafan dan iberin yang merangsang pembentukan glutation.
Kandungan zat khasiatnya, yaitu sulforafan yang dapat mencegah penyakit kanker.
Bagian yang Digunakan
Bagian yang digunakan adalah Bunga
Indikasi
Bunga digunakan untuk pengobatan:
* Mempercepat penyembuhan serta
* Mencegah dan menghambat perkembangan sel kanker.
Cara Pemakaian
Brokoli dimakan sebagai sayuran rebus atau dimasak dengan sayuran lain dengan prosi cukup.
Contoh Pemakaian
Mempercapat penyembuhan penyakit.
Sediakan brokoli segar ukuran sedang, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya cuci dan rebus sebentar. Harus diperhatikan bahwa perebusan yang terlalu lama akan merusak zat berkhasiatnya. Setelah direbus, brokoli dapat dikonsumsi bersama nasi.
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./ Dr. Setiawan Dalimartha/hd
0 komentar:
Posting Komentar